Demi Allah, Tahanlah Lisan Jahatmu Atas Suamimu!
Ketika diri dihadapkan pada suatu masalah, maka tak jarang gelapnya
hati dan buntunya logika menuntun kita pada sebuah sikap yang justru
lebih memperunyam suasana. Tak jarang pula, entah tanpa sadar atau
tidak, kita mengeluarkan kata- kata makian dan penuh dengan nada-
hujatan serta merendahkan. Dan sangat disayangkan, ketika obyek alias
sasaran yang kita harapkan untuk menerima kerendahan itu ternyata adalah suami kita sendiri.Wahai wanita…
Lalu apakah yang kau peroleh setelah menghujat? Apakah yang kau peroleh
setelah kalimat “margasatwa” itu telah habis- habisan kau paksaan bagi
suamimu untuk mendengar? Legakah batinmu atas keadaan itu?
Masyaallah, lihatlah ternyata kau sama sekali tidak terlihat lebih
indah. Demi Allah, memanglah sangat sakit mungkin, sakit yang kau
rasakan saat kau penuh amarah. Namun semua kata- kata kotor yang kau
lontarkan itu, ternyata tidak akan pernah sama sekali memuliakanmu di
hadapan Allah, dan atau memberi celah untukmu mendapatkan jalan keluar
atas masalahmu itu.
Maka bersabarlah….
Bersabar itu
bukan berarti kau tak boleh sama sekali marah. Bersabar itu berarti kau
tetaplah boleh marah, tetapi tidak menggunakan rasa marah yang kau
rasakan itu, untuk merendahkan diri suamimu dan melukai hati beliau,
sehingga beliau terasa sangat terendahkan dan sedih, sedang dirimu
sendiri telah berhasil mengikhlaskan diri untuk tidak menjadi mulia.
Maka ingatlah para wanita, suamimu adalah tetap dan akan selamanya
menjadi ladang ibadah bagimu untuk meraih surga. Beliau adalah
penyelamat kehormatanmu, penjaga batinmu, dan karenanya kau juga tak
mendapat julukan perawan tua ataupun janda yang dipandang sebelah mata
oleh manusia. Kau memang sangat dan teramat bebas mengekspresikan
kemarahan dan kata- kata jahatmu kepada suamimu, saat kau marah. Namun
yakinlah bahwa kau tak akan pernah bebas dari efek samping yang akan kau
terima di kemudian hari, atas semua yang telah kau lakukan itu.
Ketika kau marah dan protes atas sebuah keadaan, maka ingatlah bahwa
keadaan yang sedang tersedia di hadapanmu itu, sesungguhnya sedang
menantangmu untuk menunjukkan jati diri terbaikmu. Maka jangan kau sia-
siakan kehadirannya, dengan justru menghadirkan serendah- rendahnya
kualitas diri lewat lidahmu yang jahat.
Dan ketahuilah wahai
wanita, lisanmu itu adalah nikmat dari Allah, namun bisa menjadi bencana
terbesar bagi hidupmu jika kau telah lepas kendali. Maka kendalikanlah
dia, dan jangan serahkan kekuasaan itu kepada selera dan keadaan
perasaanmu saja yang setiap saat bisa berubah dan berbeda. Apakah kau
tahu, banyak para suami dan mungkin termasuk suamimu, yang sebenarnya
menginginkan untuk selalu berlaku mesra dan menjadikan istrinya “pos”
terakhir dari petualangan hidupnya. Namun… istrinya kasar, pemarah,
perendah bagi suaminya sendiri, tidak menghormati mereka.
Wahai
wanita, kau adalah pemilih dari keadaan yang selanjutnya kau hadapi dan
kau rasakan sendiri. Sekuat- kuatnya seorang laki- laki, maka pun akan
patah juga pertahanan mereka saat telah tidak terasa lagi sebuah
penghormatan dan perlakuan baik atas diri dan harga dirinya.
Subhanallah...
Langganan:
Postingan (Atom)
JINJIT , Olahraga murah meriah
❤️JINJIT ❤️= Olahraga murah meriah Sehari lakukan 60 kali jinjit. Pagi 20 kali Siang 20 kali Malam 20 kali ♥️JINJIT♥️ berdiri tegak dan ang...
-
created by : aone di : bandung, kosan Kalo denger lagu2 d soundcloud ajib2 ya gan? Pengen tuh lagu ter-save di komputer ente2 dalam form...
-
Dari ustad Hilman Rosyad : Jika derita dan nestapa akan menjadi masa lalu pada akhirnya? mengapa mesti dijalani dengan sepedih rasa? Seda...
-
Sahabat, simaklah sejenak.. Diriwayatkan, bahwa : Apabila penghuni Syurga telah masuk kedalam Syurga, lalu Mereka tidak menemukan Sahab...