Senin, 19 Agustus 2013

Dosa Besar Bagi Istri

Termasuk dosa besar bagi seorang isteri adalah bila mana keluar rumah tanpa seijin suaminya. Kendati tujuannya untuk takziyah kepada orang tuanya yang meninggal. Tersebut dalam ihya ‘ulumuddin Imam Al Ghozali di katakan bahwa ada seorang lelaki (suami) hendak bepergian. Sebelum berangkat ia meminta istrinya agar tidak turun dari tempatnya yang berada di bagian bangunan tingkat atas. Sementara Orang tuanya berada di tingkat bawah.

Kemudian orang tuanya sakit. Perempuan itu mengutus seorang pembantunya menghadap Rasulullah S.A.W untuk minta izin turun sebentar untuk membesuk orang tuanya.  Rasulullah S.A.W bersabda :”Taatilah suamimu. Jangan kau turun. . ”Tidak begitu lama, orang tuanya meninggal dunia. Ia pun mengirim utusan menghadap Rasulullah S.A.W untuk memohonkan izin, agar dirinya dapat menyaksikan jenazah orang tuanya.  Rasulullah S.A.W bersabda :”Taatilah suamimu”. Maka orang tuanya pun dikuburkan. tidak begitu lama Rasulullah S.A.W mengutus seseorang untuk memberi tahu pada perempuan itu bahwa Allah telah mengampuni dosa dosa orang tuanya disebabkan ketaatan perempuan itu pada suaminya.

Nasehat Seorang Ibu Kepada Puterinya : 
Ada seorang Ibu memberi nasehat pada putrinya, Ia berkata peliharalah 10 perkara ini, niscaya kamu akan menjadi calon penghuni surga, yaitu:
1. Mudah menerima keadaan (qona’ah), sedikit dan banyak kamu syukuri.
2. Berbakti dan mentaati suami.
3. Hendaknya kamu menjadikan dirimu sebagai perempuan yang selalu didambakan dan dirindukan lantaran tatapan mata dan ciumannya. Artinya hendaknya kamu jangan sampai dilihat suamimu sebagai perempuan yang di benci (atau perempuan yang buruk).
4. Hendaknya suamimu tidak pernah berkasih mesra dengan dirimu kecuali dalam keadaan selalu harum melekat dalam dirimu.
5 dan 6. Hendaknya kamu selalu menjadi perhatian sewaktu suamimu makan dan tidur. Sebab rasa lapar itu mudah menimbulkan pemberontakan nafsu dan sulit tidur, bahkan mempermudah tumbuhnya kemarahan.
7 dan 8. Hendaknya kamu pandai pandai memelihara harta dan rahasia keluarga suami yang dapat mempermalukan dirinya.
9 dan 10. Hendaknya kamu jangan menentang perintahnya, dan jangan suka menyebarkan rahasia suami. Karena kalau kamu menentang perintahnya akan sangat mudah menimbulkan/meledakkan kemarahannya. Kalau kamu menyebarluaskan rahasianya berarti kamu tidak dapat di percaya jika dia sedang tidak ada dirumah.  Ingatlah baik baik ingatlah. Sekali sekali kamu jangan menunjukkan kegembiraan di hadapannya, selagi suamimu sedang bersedih. Sebaliknya jangan berwajah cemberut selagi suamimu berwajah berbinar binar lagi gembira.
Rasulullah S.A.W bersabda : ”Sesungguhnya seorang istri yang keluar rumah sedangkan suaminya tidak menyukainya maka seluruh malaikat melaknatinya, demikian pula semua barang yang di lewatinya, selain jin dan manusia. Sehingga dirinya kembali dan bertaubat.

Minggu, 18 Agustus 2013

Ia Masuk Surga, Padahal tak Pernah Shalat

Ah, masa sih, serius…!!! Pasti semua orang mengira demikian. Saya aja yang ibadahnya belum selalu sempurna atau sholatnya masih belum lengkap pasti berguman seperti itu. Siapa sih yang gak menginginkan surga.Sudah tahu belum, kalau disana kita akan ditemanin bidadari jelita yang sangat cantik *syukur deh mumpung ane masih jomblo, hehehe, atau tinggal mengambil sesuka hati makanan, minuman dan teknologi sangat tinggi disana, semisal komputer yang bisa online tanpa batas, hahaha….semuanya mengalir tanpa ada batas...

Trus caranya gimana, biar kita-kita masuk surga? Jauhin larangan-Nya dan kerjakan kewajiban yang telah diperintahkannya bukan. Yups, benar. Ane sutuju. Surga tu berada di telapak kaki Ibu dalam ajaran agama islam, so, awas ya ada yang mikir macem-macem tentang maksud tersebut. Tau-tau ntar maksa-maksa ibunya, suruh angkat kakinya agar bisa lihat surga. Hahaha… gak deh!

Nih, saya ada cerita, di zaman Rasulullah saw. Disaat mengadakan pengepungan terhadap beberapa benteng khaibar, datang seorang pemuda pengembala yang berwajah hitam bersama kambing-kambing gembalanya. Ia adalah seorang pekerja yang bekerja dengan orang-orang Yahudi di benteng itu sebagai upahan. Ia berkata kepada Rasulullah saw., “Wahai Rasulullah, paparkan kepadaku apa itu Islam?” Lantas, beliau memaparkannya secara panjang lebar tentang seluk beluk islam. Karena kagum, maka orang itu masuk islam.

Tatkala sudah masuk islam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku ini seorang upahan yang bekerja pada pemilik kambing-kambing ini sebagai amanat bagiku. Apa yang harus aku perbuat?”

“Lemparkan pasir ke wajah-wajahnya, pasti ia akan kembali lagi ke tuannya,” jawab Rasulullah. Maka, si pengembala berkulit hitam ini mengambil segenggam kerikil, lalu melemparkannya ke arah wajah kambing-kambing tersebut seraya berkata, “Pulanglah, pulanglah kepada tuan kalian. Demi Allah, aku tidak akan pernah sudi lagi menemani kalian.” Maka, secara ajaib kambing-kambing itu pun pergi secara bergerombolan seakan ada orang yang menggiringnya, hingga semuanya masuk ke benteng itu.

*kamibing saja disuruh pulang ke tuannya langsung pulang, coba kita-kita disuruh pulang sama emak, ntar masih tanggung jawabnya, hihiihi….maaf ya makk!.


Setelah itu, si pengembala maju ke arah benteng itu untuk ikut serta berperang bersama kaum muslimin. Namun ia terkena lemparan batu keras yang kemudian merenggut nyawanya, padahal ia belum sempat shalat untuk Allah walaupun satu rakaat pun.

Kemudian jenazah si penggembala itu dibawa ke samping Rasulullah saw. dalam kondisi tertutup dengan pakaian yang terlilit. Lalu, beliau yang ketika itu bersama sebagian para sahabatnya menoleh ke arahnya kemudian berpaling. Para sahabat heran dan lantas berkata, “Wahai Rasulullah kenapa engaku berpaling darinya?” Beliau segera menjawab,” Sesungguhnya ia sekarang bersama istrinya, bidadari jelita yang sedang menggerakkan badannya untuk menghilangkan debu yang menempel.

Wow, keren bukan. Langsung punya istri bidadari lagi.. ckckc. Mungkin maksud cerita diatas jihad kali yak? Ups, apakah sama dengan kejadian-kejadian yang terjadi di Indonesai dalam beberapa tahun belakangan soal bom yang menewaskan banyak orang. Entahlah, soal berperang tersebut ane belum paham. Hehehe…. ini cerita bukan untuk kita harus perang, namun untuk diketahui dan renungan sejenak dalam batin kita agar lebih memanfaatkan waktu sebaik mungkin di dunia ini.

Jiah… si dexter bisa jadi ustad juga nih. Hahaha….tu nyontek dari buku tau, copas *copy paste.. heheheh. Mudahan kita menjadi hamba Allah yang disayangin, aminn.

Sabtu, 17 Agustus 2013

Kesaksian Orang Mati Suri

Kesaksian Orang Mati Suri

" Kisah nyata ini sungguh dapat di jadikan pelajaran bagi Kita yang masih hidup "

" Cerita ini sungguh mmbuat kita MERINDING"
kita akan menangis setelah membaca kisah ini,
kita akan di bawa merenung

"Kesaksian Orang Mati Suri"

Begitulah judul kisah nyata kali ini, dia adalah : Ella Az-Zahra
Aslina adalah warga pekan baru yang mati suri 24
Agustus 2006 lalu. Gadis berusia sekitar 25 tahun itu
memberikan kesaksian saat nyawanya dicabut dan apa
yang disaksikan ruhnya saat mati suri.
Sebelum Aslina memberi kesaksian, pamannya Rustam
Effendi memberikan penjelasan pembuka.

Aslina berasal dari keluarga sederhana, ia telah yatim. Sejak kecil
cobaan telah datang pada dirinya. Pada umur tujuh
tahun tubuhnya terbakar api sehingga harus menjalani
dua kali operasi. Menjelang usia SMA ia termakan
racun. Tersebab itu ia menderita selama tiga tahun.
Pada umur 20 tahun ia terkena gondok (hipertiroid) .

Gondok tersebut menyebabkan beberapa kerusakan pada jantung
dan matanya. Karena penyakit gondok itu maka Jumat, 24
Agustus 2006 Aslina menjalani check-up atas gondoknya
di Rumah Sakit di jakarta. Setelah itu, Hasil pemeriksaan menyatakan penyakitnya di ambang batas sehingga belum bisa
dioperasi.. ”Kalau dioperasi maka akan terjadi pendarahan,’ ‘
jelas Rustam.

Oleh karena itu Aslina hanya diberi
obat. Namun kondisinya tetap lemah. Malamnya Aslina
gelisah luar biasa, dan terpaksa pamannya membawa Aslina
kembali ke jakarta sekitar pukul 12 malam itu. Ia
dimasukkan ke unit gawat darurat (UGD), saat itu detak
jantungnya dan napasnya sesak. Lalu ia dibawa ke luar
UGD masuk ke ruang perawatan. ”Aslina seperti orang
ombak (menjelang sakratulmaut).

Lalu saya ajarkan kalimat thoyyibah dan syahadat. Setelah itu dalam pandangan saya Aslina menghembuskan nafas terakhir, ” ungkapnya. Usai Rustam memberi pengantar, lalu Aslina
memberikan kesaksiaanya.

”Mati adalah pasti. Kita ini calon-calon mayat, calon
penghuni kubur,” begitu ia mengawali kesaksiaanya
setelah meminta seluruh hadirin yang memenuhi Grand
Ball Room Hotel Mutiara Merdeka Pekanbaru tersebut
membacakan shalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Tak lupa
ia juga menasehati jamaah untuk memantapkan iman, amal
dan ketakwaan sebelum mati datang.

”Saya telah merasakan mati,” ujar anak yatim itu. Hadirin terpaku mendengar kesaksian itu. Sungguh, lanjutya, terlalu sakit mati itu.
Diceritakan, rasa sakit ketika nyawa dicabut itu
seperti sakitnya kulit hewan ditarik dari daging,
dikoyak. Bahkan lebih sakit lagi. ”Terasa malaikat
mencabut (nyawa) dari kaki kanan saya,”
tambahnya. Di saat itu ia sempat diajarkan oleh
pamannya kalimat thoyibah.

”Saat di ujung napas, saya
berzikir,” ujarnya. ”Sungguh sakitnya, Pak, Bu,”
ulangnya di hadapan lebih dari 300 alumni ESQ
Pekanbaru. Diungkapkan, ketika ruhnya telah tercabut dari jasad,
ia menyaksikan di sekelilingnya ada dokter, pamannya
dan ia juga melihat jasadnya yang terbujur. Setelah
itu datang dua malaikat serba putih mengucapkan
Assalammualaikum kepada ruh Aslina.

”Malaikat itu besar, kalau memanggil, jantung rasanya mau copot,
gemetar,” ujar Aslina mencerita pengalaman matinya.
Lalu malaikat itu bertanya: ‘’siapa Tuhanmu, apa
agamamu, dimana kiblatmu dan siapa nama orangtuamu.. “
Ruh Aslina menjawab semua pertanyaan itu dengan
lancar. Lalu ia dibawa ke alam barzah. ”Tak ada teman
kecuali amal,” tambah Aslina yang Ahad malam itu
berpakaian serba hijau.

Seperti pengakuan pamannya, Aslina bukan seorang pendakwah, tapi malam itu ia tampil memberikan
kesaksian bagaikan seorang muballighah. Di alam
barzah ia melihat seseorang ditemani oleh sosok yang
mukanya berkudis,badan berbulu dan mengeluarkan bau
busuk. Mungkin sosok itulah adalah amal buruk dari
orang tersebut. Kemudian Aslina melanjutkan.

”Bapak, Ibu, ingatlah mati,” sekali lagi ia mengajak hadirin untuk bertaubat dan beramal sebelum ajal menjemput. Di alam barzah, ia melanjutkan kesaksiannya, ruh Aslina dipimpin oleh
dua orang malaikat. Saat itu ia ingin sekali berjumpa
dengan ayahnya. Lalu ia memanggil malaikat itu dengan
”Ayah”. ”Wahai ayah bisakah saya bertemu dengan
ayah saya,” tanyanya. Lalu muncullah satu sosok.
Ruh Aslina tak mengenal sosok yang berusia antara
17-20 tahun itu. Sebab ayahnya meninggal saat berusia
65 tahun. Ternyata memang benar, sosok muda itu adalah
ayahnya. Ruh Aslina mengucapkan salam ke ayahnya dan
berkata:

”Wahai ayah, janji saya telah sampai.”
Mendengar itu ayah saya saya menangis. Lalu ayahnya
berkata kepada Aslina. ”Pulanglah ke rumah, kasihan
adik-adikmu. ” ruh Aslina pun menjawab. ”Saya tak
bisa pulang, karena janji telah sampai”. Usai menceritakan dialog itu, Aslina mengingatkan kembali kepada hadirin bahwa alam barzah dan akhirat itu benar-benar ada. ”Alam barzah, akhirat, surga dan neraka itu betul ada. Akhirat adalah kekal,” ujarnya
bak seorang pendakwah.

Setelah dialog antara ruh Aslina dan ayahnya. Ayahnya
tersebut menunduk. Lalu dua malaikat memimpinnya
kembali, ia bertemu dengan perempuan yang beramal
shaleh yang mukanya bercahaya dan wangi. Lalu ruh
Aslina dibawa kursi yang empuk dan didudukkan di kursi
tersebut, disebelahnya terdapat seorang perempuan yang
menutup aurat, wajahnya cantik. Ruh Aslina bertanya
kepada perempuan itu.

”Siapa kamu?” lalu perempuan
itu menjawab.”Akula h (amal) kamu.”
Selanjutnya ia dibawa bersama dua malaikat dan amalnya
berjalan menelurusi lorong waktu melihat penderitaan
manusia yang disiksa. Di sana ia melihat seorang
laki-laki yang memikul besi yang sangat berat,
tangannya dirantai ke bahu, pakaiannya koyak-koyak dan
baunya menjijikkan. Ruh Aslina bertanya kepada
amalnya. ”Siapa manusia ini?”

Amal Aslina menjawab
orang tersebut ketika hidupnya suka membunuh orang.
Lalu dilihatnya orang yang yang kulit dan dagingnya
lepas. Ruh Aslina bertanya lagi ke amalnya tentang
orang tersebut. Amalnya mengatakan bahwa manusia
tersebut tidak pernah shalat. Selanjutnya tampak pula
oleh ruh Aslina manusia yang dihujamkan besi ke
tubuhnya. Ternyata orang itu adalah manusia yang suka
berzina.

Tampak juga orang saling bunuh, manusia itu
ketika hidup suka bertengkar dan mengancam orang lain.
Dilihatkan juga pada ruh Aslina, orang yang ditusuk
dengan 80 tusukan, setiap tusukan terdapat 80 mata
pisau yang tembus ke dadanya, lalu berlumuran darah,
orang tersebut menjerit dan tidak ada yang
menolongnya. Ruh Aslina bertanya pada amalnya. Dan
dijawab orang tersebut adalah orang juga suka
membunuh.

Ada pula orang yang dihempaskan ke tanah
lalu dibunuh. Orang tersebut adalah anak yang durhaka
dan tidak mau memelihara orang tuanya ketika di dunia.
Perjalanan menelusuri lorong waktu terus berlanjut.
Sampailah ruh Aslina di malam yang gelap, kelam dan
sangat pekat sehingga dua malaikat dan amalnya yang
ada disisinya tak tampak.

Tiba-tiba muncul suara orang
mengucap : Subhanallah, Alhamdulillah dan Allahu Akbar.
Tiba-tiba ada yang mengalungkan sesuatu di lehernya.
Kalungan itu ternyata tasbih yang memiliki biji 99 butir.
Perjalanan berlanjut. Ia nampak tepak tembaga yang
sisi-sisinya mengeluarkan cahaya, di belakang tepak
itu terdapat gambar kakbah. Di dalam tepak terdapat
batangan emas. Ruh Aslina bertanya pada amalnya
tentang tepak itu.

Amalnya menjawab tepak tersebut
adalah husnul khatimah. (Husnul khatimah secara
literlek berarti akhir yang baik. Yakni keadaan dimana
manusia pada akhir hayatnya dalam keadaan (berbuat)
baik,red). Selanjutnya ruh Aslina mendengarkan adzan seperti adzan di Mekkah. Ia pun mengatakan kepada amalnya.”Saya
mau shalat.” Lalu dua malaikat yang memimpinnya
melepaskan tangan ruh Aslina.

”Saya pun bertayamum,
saya shalat seperti orang-orang di dunia shalat,”
ungkap Aslina. Selanjutnya ia kembali dipimpin untuk
melihat Masjid Nabawi. Lalu diperlihatkan pula kepada
ruh Aslina, makam Nabi Muhammad SAW. Dimakam tersebut
batangan-batang an emas di dalam tepak ”husnul
khatimah” itu mengeluarkan cahaya terang. Berikutnya
ia melihat cahaya seperti matahari tapi agak kecil.
Cahaya itu pun bicara kepada ruh Aslina.

”Tolong kau sampaikan kepada umat, untuk bersujud di hadapan
Allah.” Selanjutnya ruh Aslina menyaksikan miliaran manusia
dari berbagai abad berkumpul di satu lapangan yang
sangat luas. Ruh Aslina hanya berjarak sekitar lima
meter dari kumpulan manusia itu. Kumpulan manusia itu
berkata. ”Cepatlah kiamat, aku tak tahan lagi di sini
Ya Allah.” Manusia-manusia itu juga memohon.

”Tolong kembalikan aku ke dunia, aku mau beramal.”
Begitulah di antara cerita Aslina terhadap apa yang
dilihat ruhnya saat ia mati suri. Dalam kesaksiaannya
ia senantiasa mengajak hadirin yang datang pada
pertemuan alumni ESQ itu untuk bertaubat dan beramal
shaleh serta tidak melanggar aturan Allah.
”Apa yang disampaikan Aslina, mungkin bukti yang
ditunjukkan Allah kepada kita semua, ”
ujarnya.

Menanggapi kesaksian Aslina yang melihat orang-orang
berteriak ingin dikembalikan ke dunia dan ingin
beramal serta penelitian Raymond yang menyebutkan
”aku ingin agar aku dapat kembali dan membatalkan
semuanya,” Legisan mengutip ayat Al-Quran Surat
Al-Mu’muninun (23) ayat 99-100:
Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari
mereka, dia berkata:”Ya, Tuhanku kembalikanlah aku
(ke dunia).”(99) . Agar aku berbuat amal yang saleh
terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.

Sesungguhnya itu adalah perkataan yang
diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding
sampai hari mereka dibangkitkan. (100).
Sebagai penguat dalil agar manusia bertaubat,
dikutipkan juga Quran Surat Az-Zumar ayat 39: ”Dan
kembalilah kamu kepada Tuhan-Mu, dan berserah dirilah
kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu
tidak dapat ditolong (lagi).”

Setelah berpidato, aslina mendapatkan tepukan meriah dari penonton tapi bila di facebook, ia dapatkanjempol sekarang.
Semoga pembaca dapat mengambil pelajaran dari
kesaksiaan tersebut.

untuk member : Bagikan cerita ini kepada semua orang, agar
mereka mendapat hikmahnya dari cerita ini. Dan Ternyata
hidup ini hanya sementara, serta hanya amal juga hati
yang bersihlah yang mampu menuntun kita menuju jalan kehadapan Illahi...


jika kisah nyata ini dapat membuat kita lebih sadar dan merenung
jangan lupa bantu share/bagikan ya ke dinding kita
agar teman-teman dan saudara kita tahu..

Sakaratul Maut

JINJIT , Olahraga murah meriah

 ❤️JINJIT ❤️= Olahraga murah meriah Sehari lakukan 60 kali jinjit. Pagi 20 kali Siang 20 kali Malam 20 kali ♥️JINJIT♥️ berdiri tegak dan ang...