Walid itu musuh besar nya Nabi, Umar bin Khattab jg masih musuh nabi, ada Abu Lahab, Abu Jahal,
yang paling terkenal sastrawan itu Walid bin Mughiroh, Bapaknya Khalid, jadi Khalid bin Walid bin
Mughiroh. Abu Jahal kan Amr bin Hisyam, dikenal Abbul Hakam bin Hisyam, dari Bani Mahzum.
Waktu mendengan Qur'an, kata Walid 'tidak mungkin omongan manusia seurut itu, sehingga Walid
ketika disewa pembesar Quraish untuk mendiskriditkan Quran dan menandingi apa yg dibawa oleh
Nabi Muhammad berupa Quran. Walid setelah mendengarkan Rasulullah, dia tetap tidak iman, tapi
tetap komentar, bahwa Quran itu gak mungkin omongan manusia.
Jadi ashabun nuzulnya, SUMMA NADZOR, SUMMA ABASA
dibilang omongannya manusia aku tidak bisa menandingi
dibilang wahyu ordernya harus bilang itu bukan wahyu.
Akhirnya sesuai order aja, tidak peduli dan sombongg
Kalo dari awal quran salah menurut tatanan bahasa arab
tentu mereka menyaingi gampang
hasilnya mereka sampai menyewa yg ahli mengarang sastra, namanya Musailimah
Setelah disewa, disuruh menandingi beberapa ayat, itu bisa, sajaknya benar
tapi tanpa kualitas makna.
Kalo Quran kan enak sajaknya, dan ada maknanya
misalnya iqro, .. kholakol insana min alak, iqro warobbukal akrom, alladi allama bil qalam.
dia gak cuma cerita wattohinati tohna, demi perempuan yang menumbuk gabah, setelah itu bikin roti
menyaingi alam nasroh mereka ngarang addifta muqadiffta, pokoknya tidak ada yg bener
jadi kamu lihat pekerjaan perempuan itu, tukang membersihkan gandum, setelah itu membuat roti,
sampe kodok ujungnya yg penting ketemu, gak ada maknanya.
sampe akhirnya walid bilang begini, " kamu itu lebih stress daripada Muhammad ".
Muhammad dibilang stress itu masih bagus, ada maknanya, itu gak ada maknanya sama sekali.
Makanya musailimah itu kesel, diorder beneran ternyata dikembalikan, karena dianggap perkaranya lebih tidak mutu. '
Makanya quran berani nantang, bikin 1 surat, kalo bisa 10 ayat, kalo sendiri gak bisa, ajak temen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar